Sepulang dari sholat tarawih berjamaah, Aku menemukan sebuah catatan miris seorang anak di secarik kertas yang tergulung di teras mesjid. Tulisan yang sangat menyayat hatiku dan menjatuhkan air mataku bertubi-tubi, seperti ini isinya :
Beberapa waktu lagi takbir-takbir indah akan dikumandangkan, seruan-seruan kemenangan akan menggema. Idul Fitri akan dirayakan…
Namun,
Air mata ini menetes tak tertahan..
Tak ada lagi dada bidang sang papa yang akan kupeluk erat,
Tak ada lagi tangan hangat yang akan kucium dengan sejuta kata maaf,
Oh papa… adakah disana kau baik-baik saja???
Aku berterimakasih padamu papa karena pada saat kau menyiksa kami bertubi-tubi, secara tak sengaja kau mendekatkanku dengan Tuhan,
Aku berterimakasih padamu papa karena pada saat kau melukai tubuh ibuku berkali-kali secara tak sengaja kau mengajariku untuk sangat mememon pertolongan dan lindungan kepada Tuhan,
Aku berterimakasih padamu papa karena pada saat kau tendang dada adikku sampai memar,pada saat kau rendam tangannya dengan air mendidih sampai melepuh, secara tak sengaja kau menanamkan rasa kasih sayangku kepada saudaraku yang begitu erat dan kuat,
Aku berterimakasih padamu papa karena pada saat kau sulut tangan adikku dengan api dan kau pukul kepalanya dengan palu, secara tak sengaja kau telah mengajarkanku cara berbagi kesakitan dan kesusahan,
Aku berterimakasih padamu papa pada saat kau mengancam dan mendendam, disaat itulah secara tak sengaja kau telah mengajarkanku untuk menjadi pemberani dan memaafkan,
Aku berterimakasih padamu papa pada saat kau melemparkan caci maki dan hinaan ketika aku bersujud dengan Tuhanku, secara tak sengaja kau telah membuatku kuat dalam keimanan dan ketaqwaan,
Papa, prilaku kasarmu adalah cambuk bagiku untuk lebih dekat dengan Tuhan, mungkin jika kau baik-baik saja aku tak akan merasakan kedekatan itu, mungkin jika kau begitu memanjakanku aku lupa dengan Tuhanku, mungkin jika kau tak menyiksaku, ibu dan adik-adikku, kami akan tak tau cara berdoa dan memohon pertolongan kepada Tuhan, kami tak tau cara berkasih sayang dan memaafkan…
Syukurku padamu Tuhan..karena pada saat kau hidupkan beliau dengan siksaan dan kesakitan serta keperihan hidup, aku dan adik-adikku menjadi lebih dekat dan lebih erat,
Syukurku padamu Tuhan..karena pada saat kau mengambilnya dengan tenang kami telah matang dalam keiklasan, kesabaran dan kedekatan denganMu…
Hari ini aku bahagia dalam tangis, doaku tertuju padamu Papa, agar disana kau bahagia dan mulia karena anak-anakmu telah matang dalam keikhlasan, kesabaran, kedekatan dengan Tuhan…
Hari ini aku mengantarkan doa dan syukur padaMu Tuhan.. karena kedekatan kita yang begitu hangat kurasakan…
Renungan: jika saat ini orang tua dan keluarga kita sangat akrab dan dekat maka bersyukurlah...bersyukurlah...
masih ada tangan yang akan kau cium dengan kata-kata maaf, masih ada sosok yang kau peluk hangat dengan kasih sayang, maka bersyukurlah...bersyukurlah.... karena diluar sana masih banyak orang yang hidup dengan kezaliman. cobaan dan ujian yang begitu berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar