Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.
We are the managers..
We are the super super managers
Jumat, 31 Desember 2010
Sederhana dalam kemuliaan..
terkadang, hal berhubungan materi masih saja menjadi indikator kehebatan seseorang. Dengan sesuatu hal yang dimilikinya yang tak ternilai dan hanya dimiliki oleh oleh tertentu, menjadi hal yang harus ditunjukkan kepada seluruh manusia bahwa inilah kehebatanku. Inilah kemampuanku. it's my stayle. seakan diri tak kan sadar bahwa materi atau kekayaan hanya bersifat sementara yang bisa hilang dan tidak patut untuk menjadi kebanggaan. Karena ketika dirimu bangga, akan membuat diri melambung tinggi dengan kesombongan. Akan membuat diri menganggap strata orang lain dengan materi, seakan orang yang tidak bisa memiliki apa yang kamu miliki, merupakan orang yang kecil dan tidak pantas menjadi bagian dari hidupmu. Akan membuat diri akan memilih-milih sosok yang akan menjadi teman. Akan membuat diri menjadi tidak peduli lagi dengan lingkungan sekitar yang mungkin mereka sangat sangat membutuhkan kehadiranmu. Tak ada yang lebih baik dari sebuah hati yang mulia dan sederhana..
Selasa, 14 Desember 2010
kebebasan
adakah sunyi itu sepi
Dan sepi itu sunyi
Ketika hasrat terbelenggu oleh ketidakberdayaan sebuah hati
Ketika hati tak mampu lagi berbisik ke dalam nurani
Tuhan. . .
Bebaskanlah aku kedalam sebuah alam
Tempat dimana terdapat angin berhembus membelai dedaunan
Tempat dimana bintang-bintang bertaburan menghiasi malam
Berbisiklah kepadaku Tuhan
Tentang dongeng-dongeng kebahagiaan tak tertuliskan
Tentang mimpi-mimpi indah dan harapan
Hingga tiada lagi belenggu yang memenjarakan hati
Hingga tiada lagi sakit dan duka yang selalu menyiksa
Berjalanlah….
Dalam pelupuk desah
Yang merayap ditepi dinding hati yang merajai sepi
Berjalanlah….
Demi sepenggal waktu
Dan sedetik kisah
Tertuang dalam denting yang berdetak
Dan rintihan yang terukir
dalam detik yang menanti
Kurajai sepi yang menepi
Ditepi balutan belulang kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk
walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memandang
Tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang….
Tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang….
Aku tak peduli
Bila mana tak ada yang mengerti
Biar saja aku mati oleh sepi
Sendiri menikmati indahnya mimpi
Sendiri merasakan luka hati
Mengenang semua yang telah pergi
Apakah selamanya aku takkan pernah dapat tuliskan kata bebas
Karena kebebasan itu selalu menjauh
Haruskah setiap kata yang meluncur adalah kepedihan
Haruskah setiap kata adalah air mata yang mengering
Atau peluh yag terus bercucuran bersama gelap dan sepi
Apakah selamanya aku takkan dapat ucapkan kata bebas
Entahlah…?
Dan sepi itu sunyi
Ketika hasrat terbelenggu oleh ketidakberdayaan sebuah hati
Ketika hati tak mampu lagi berbisik ke dalam nurani
Tuhan. . .
Bebaskanlah aku kedalam sebuah alam
Tempat dimana terdapat angin berhembus membelai dedaunan
Tempat dimana bintang-bintang bertaburan menghiasi malam
Berbisiklah kepadaku Tuhan
Tentang dongeng-dongeng kebahagiaan tak tertuliskan
Tentang mimpi-mimpi indah dan harapan
Hingga tiada lagi belenggu yang memenjarakan hati
Hingga tiada lagi sakit dan duka yang selalu menyiksa
Berjalanlah….
Dalam pelupuk desah
Yang merayap ditepi dinding hati yang merajai sepi
Berjalanlah….
Demi sepenggal waktu
Dan sedetik kisah
Tertuang dalam denting yang berdetak
Dan rintihan yang terukir
dalam detik yang menanti
Kurajai sepi yang menepi
Ditepi balutan belulang kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk
walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memandang
Tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang….
Tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang….
Aku tak peduli
Bila mana tak ada yang mengerti
Biar saja aku mati oleh sepi
Sendiri menikmati indahnya mimpi
Sendiri merasakan luka hati
Mengenang semua yang telah pergi
Apakah selamanya aku takkan pernah dapat tuliskan kata bebas
Karena kebebasan itu selalu menjauh
Haruskah setiap kata yang meluncur adalah kepedihan
Haruskah setiap kata adalah air mata yang mengering
Atau peluh yag terus bercucuran bersama gelap dan sepi
Apakah selamanya aku takkan dapat ucapkan kata bebas
Entahlah…?
Langganan:
Postingan (Atom)